
Selasa (27/07/2021), Bupati Hulu Sungai Selatan Drs H Achmad Fikry MAP bersama Wabup Syamsuri Arsyad SAP MA, Kadis Pertanian H Muhammad Noor SP, Kapolsek dan Danramil Daha Utara melaksanakan Tanam Padi Perdana Inovasi Pemanfaatan Tanaman Kayapu di lahan rawa lebak milik Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara.
Inovasi Pemanfaatan Tanaman Kayapu ini sendiri merupakan bagian dari pengembangan inovasi “Kabah Wilda” Dinas Pertanian Kab HSS yang telah masuk Top 99 Inovasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kementerian PANRB Tahun 2021.
Dalam laporannya, Kadis Pertanian HM Noor mengungkapkan inovasi pemanfaatan kayapu dalam budidaya tanaman padi ini sudah dikembangkan dan diterapkan oleh masyarakat yang ada di 3 Daha (Kec Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat).
Untuk luasan inovasi pertanian padi dengan pemanfaatan kayapu hingga saat ini sudah dilaksanakan seluas 2.957 hektar dari lahan potensial yang ada di 3 Daha 12.678 hektar. Insha Allah tiap tahun akan kita kembangkan dan upayakan ada peningkatan dan penambahan luasan tanaman padi dengan memanfaatkan kayapu”, ujarnya.

Selain dapat dijadikan sebagai mulsa alami yang bisa menekan pertumbuhan gulma di lahan pertanian, ternyata kayapu mampu menjaga kelembapan tanah dan menjadi pupuk organik yang kaya mineral. Meski tidak meningkatkan hasil produksi pertanian secara signifikan, kenaikan hanya berkisar sekitar 2-3 kuintal per hektarnya, namun, menurut HM Noor, kelebihan kayapu sebagai mulsa alami, menjaga kelembapan tanah dan menjadi pupuk organik inilah yang mampu menekan biaya produksi. Biaya penyiangan gulma, biaya pompanisasi dan penyiraman serta pemupukan dapat dikurangi hingga mencapai Rp 3 juta perhektarnya.
Bupati HSS Drs H Achmad Fikry MAP bersyukur bisa langsung terlibat dalam tanam perdana padi di lahan rawa lebak dengan inovasi pemanfaatan tanaman kayapu sebagai mulsa alami. Dengan datang kesini, ulun tidak hanya sekedar tamakan habar saja (sekedar tau dari cerita orang) mengenai budidaya tanaman padi dengan kayapu.
Dikatakannya, dirinya telah mempresentasikan Inovasi “Kabah Wilda” Pemanfaatan Kayapu dalam Pertanian Padi di Lahan Lebak Rawa. Artinya orang Negara (3 Daha) menanam padi di atas kayapu ini telah berhasil masuk sebagai inovasi yang diakui secara nasional.
Dirinya sangat berharap Inovasi ini bisa semakin dikembangkan karena potensi kayapu yang berlimpah serta sangat ramah lingkungan. Mari kita manfaatkan kayapu dalam pertanian padi di lahan rawa lebak. Kayapu yang sering dianggap remeh ternyata setelah dibudidayakan dengan padi di lahan pertanian menjadi sesuatu yang berharga. Meski hitung hitungan tidak banyak peningkatan dalam hasil produksinya namun kayapu mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan petani. Rumput Gulma berkurang, bepupuk kimia kada tapi (tidak banyak) , sehingga dari segi biaya kita mampu menghemat kurang lebih 3 jutaan per hektarnya.
Terkait dengan adanya rencana kelompok tani di Desa Hamayung yang akan melaksanakan kegiatan pengendalian hama tikus secara serentak di sore harinya, Bupati menyambut baik dilaksanakannya kegiatan tersebut. Bahkan untuk mencegah serta meminimalisir serangan hama tikus, Bupati menyarankan para petani untuk melaksanakan penanaman serentak. Lahan yang kosong yang tidak digarap dapat berpotensi menjadi sarang tikus, ujarnya.
Leave a Reply